Bias Biaya Hangus dan Pelanggaran Bisnis
Anda menginvestasikan uang dalam suatu usaha. Sekian tahun kemudian, anda menyadari ada kejanggalan dalam laporan pengelola sehingga uang Anda tidak dapat diambil. Pengelola melaporkan terdapat kerugian dalam pendanaan tetapi tidak mau menyebutkan detailnya. Lalu Anda diminta untuk menerima kerugian sebagai risiko suatu bisnis dan segera move on dari sindrom sunk cost fallacy.
Apakah yang sebenarnya terjadi?
Benarkah anda terkena sindrom sunk cost fallacy?
Bagaimana anda menyikapi situasi ini?
1. Biaya Hangus
Biaya hangus (sunk cost) adalah pengeluaran yang sudah terjadi dan tidak dapat dikembalikan.
Dalam bisnis sunk cost adalah biaya yang sudah dikeluarkan untuk suatu proyek atau usaha dan tidak dapat dikembalikan lagi, sehingga tidak seharusnya memengaruhi keputusan bisnis ke depan.
Contoh:
Sebuah perusahaan menghabiskan Rp500 juta untuk mengembangkan produk baru, tetapi setelah produk jadi, pasar menunjukkan tidak ada permintaan yang cukup untuk produk tersebut. Biaya Rp500 juta itu adalah sunk cost karena sudah dikeluarkan dan tidak dapat dikembalikan, sehingga keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan produksi harus didasarkan pada potensi keuntungan ke depan, bukan pada biaya yang sudah dikeluarkan.
Kekeliruan biaya hangus (Sunk Cost Fallacy) adalah bias psikologis di mana individu atau organisasi melanjutkan proyek yang tidak menguntungkan karena merasa sudah menginvestasikan banyak sumber daya, meskipun lebih rasional untuk menghentikannya.
Contoh:
Seorang pengusaha mendirikan restoran dengan investasi awal Rp1 miliar. Setelah beberapa bulan berjalan, restoran terus merugi karena lokasi yang kurang strategis dan persaingan ketat. Namun, pengusaha tetap mempertahankan operasional dengan alasan sudah mengeluarkan banyak biaya untuk renovasi, peralatan, dan promosi, meskipun lebih baik menutup restoran dan mengalokasikan sumber daya ke usaha lain yang lebih berpotensi.
Tindakan melanjutkan operasional restoran yang terus merugi hanya karena telah mengeluarkan biaya besar untuk renovasi.
2. Pelanggaran Bisnis (Penipuan, Investasi Bodong, Salah Kelola)
Fraud (penipuan), penipuan investasi (investasi bodong), dan kesalahan tata kelola dalam usaha bukan termasuk sunk cost fallacy, meskipun semuanya dapat menyebabkan kerugian dalam bisnis. Perbedaannya terletak pada penyebab dan sifat kerugian tersebut.
- Fraud / Penipuan:
Fraud adalah tindakan disengaja untuk menipu, mencuri, atau memanipulasi informasi dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi secara ilegal.- Masalah yang sebenarnya terjadi antara lain adalah pemalsuan laporan keuangan, penggelapan dana, atau investasi palsu.
- Solusi: yang tepat atas pemalsuan adalah dengan melakukan audit, melibatkan tindakan hukum, dan tingkatkan kontrol internal.
- Mengapa bukan sunk cost fallacy?
Kerugian akibat fraud bukan karena keputusan untuk tetap melanjutkan sesuatu berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan. Sebaliknya, ini adalah hasil dari tindakan kriminal yang menyebabkan hilangnya aset perusahaan atau investasi. - Contoh:
Seorang manajer keuangan memalsukan laporan untuk menyembunyikan penggelapan uang. Kerugian tersebut adalah hasil dari tindakan curang, bukan kesalahan pengambilan keputusan terkait sunk cost.
- Investasi Bodong:
Skema penipuan seperti skema Ponzi di mana investor ditipu untuk menyerahkan uangnya. Penipuan investasi terjadi ketika seseorang atau entitas menawarkan peluang investasi palsu untuk menipu investor dan mengambil uang mereka. Salah satu bentuk penipuan investasi adalah skema Ponzi atau investasi dengan iming-iming keuntungan besar yang tidak realistis.- Mengapa bukan sunk cost fallacy?
Kerugian dalam penipuan investasi disebabkan oleh informasi palsu yang diterima oleh investor, bukan oleh keputusan yang salah berdasarkan biaya sebelumnya. Investor mungkin tetap berinvestasi lebih banyak karena terpengaruh manipulasi, bukan karena pertimbangan sunk cost. - Solusi: Libatkan regulator, lacak aset pelaku, dan tingkatkan literasi keuangan.
-
Contoh:
Anda menginvestasikan uang dalam skema Ponzi. Ketika menyadari penipuan, uang Anda hilang karena si pelaku mencuri dana Anda, bukan karena Anda mempertahankan investasi berdasarkan kerugian sebelumnya. Anda berhak meminta uang anda kembali dan pencuri wajib mengembalikan uang yang dicuri.
- Mengapa bukan sunk cost fallacy?
- Salah Kelola:
Pengelolaan bisnis yang buruk dapat menyebabkan kerugian finansial. Kesalahan tata kelola (mismanagement) adalah tindakan salah kelola atau kurangnya pengelolaan yang efektif dalam bisnis, yang menyebabkan inefisiensi, kehilangan peluang, atau kerugian finansial.- Mengapa bukan sunk cost fallacy?
Kesalahan tata kelola muncul dari kurangnya kompetensi atau keputusan yang buruk dalam pengelolaan, bukan dari bias psikologis terhadap investasi sebelumnya. Ini lebih terkait dengan kurangnya strategi, kontrol, atau keahlian. - Solusi: Restrukturisasi, berikan pelatihan, dan terapkan teknologi yang efektif.
- Contoh:
Perusahaan gagal memperhatikan pengelolaan persediaan dan mengeluarkan biaya tinggi karena banyaknya barang yang tidak terjual. Ini adalah masalah manajemen, bukan karena melanjutkan proyek dengan pertimbangan biaya yang sudah dikeluarkan.
- Mengapa bukan sunk cost fallacy?
3. Perbandingan antara Pelanggaran Bisnis dengan Bias Biaya Hangus
- Penipuan dan Investasi Bodong: Disebabkan oleh tindakan ilegal eksternal, dengan fokus pada pemulihan melalui langkah hukum.
- Salah Kelola: Disebabkan oleh inefisiensi internal, membutuhkan perbaikan struktural dan manajemen yang lebih baik.
- Bias Biaya Hangus: Tidak melibatkan pemulihan kerugian masa lalu; solusinya adalah menghindari kerugian lebih lanjut dengan fokus pada prospek masa depan.
4. Langkah Mengatasi Kekeliruan Biaya Hangus
- Fokus pada potensi keuntungan masa depan, bukan pada pengeluaran yang sudah terjadi.
- Berhenti mengejar proyek yang tidak menguntungkan meskipun telah ada investasi sebelumnya.
- Belajar dari pengalaman untuk membuat keputusan yang lebih rasional di masa depan.
Kesimpulan
Penipuan, investasi bodong, dan salah kelola adalah pelanggaran bisnis yang memerlukan tindakan hukum atau perbaikan internal untuk memulihkan kerugian. Sementara itu, kekeliruan biaya hangus adalah bias psikologis yang solusinya adalah melepaskan diri dari pengeluaran masa lalu dan memprioritaskan keputusan rasional yang berorientasi pada masa depan.